
Begini Cerita Sebelum Sri Ditemukan Tewas di Dasar Sumur
Temon,(kulonprogo.sorot.co)--Sri Iswanti (21) seorang gadis pemandu lagu asal Loano, Purworejo ditemukan tewas di dasar sumur renteng atau sumur pertanian di ujung luar sisi lahan bandara baru di Kecamatan Temon pada Kamis (11/01) lalu.
Sepekan setelahnya atau pada 16 Januari 2018, polisi berhasil mengamankan pria berinisial As (43) warga Bagelen, Purworejo. As yang merupakan kekasih dari Sri Iswanti diamankan setelah semua bukti pelaku pembunuhan Sri mengarah kepada dirinya. Cemburu jadi alasan As nekat menghabisi nyawa Sri yang telah ia pacari sejak 5 tahun lalu.
Polisi pun menggelar rekonstruksi kasus tersebut pada Kamis (15/02/2018) di sekitaran Pantai Glagah, Kecamatan Temon. Dari 32 adegan yang diperankan oleh pelaku dan peran pengganti korban, tindak kekerasan mulai terjadi pada adegan ke enam.
"Adegan ke enam yaitu setelah korban dan pelaku cek-cok di Laguna Pantai Glagah kemudian melanjutkan perjalanan dan berhenti di selatan TPR Glagah. Pelaku pertama menampar korban dengan tangan kanan," ungkap KBO Sat Reskrim Polres Kulon Progo, Iptu Wahyu Tri Wibowo, Kamis (15/02/2018).
Setelah menampar korban, rambut pelaku dijambak. Pada adegan selanjutnya, korban mencoba melawan dengan menampar pelaku. Aksi saling jambak dan tampar terus terjadi hingga akhirnya korban terdorong. 
Ketika jatuh, tepatnya pada adegan ke-11, korban mengambil batu dengan ukuran sedang. Batu tersebut kemudian dipukulkan ke arah kepala pelaku. Saat itu pelaku berhasil menangkis pukulan dari korban dan mencoba mencari batu untuk membalas pukulan korban.
Pada adegan ke-15, pelaku kembali menjambak rambut korban sambil memukul batu ke arah kepala korban. Pada adegan selanjutnya, korban berusaha meminta tolong dengan berteriak, namun hal tersebut justru membuat pelaku semakin kalap dan terus memukul korban dengan batu.
"Korban kemudian berbalik membelakangi pelaku. Saat itu adegan 19, pelaku melemparkan batu ke bagian belakang kepala korban dan korban pingsan. Setelah itu korban melihat situasi kemudian menyeret korban ke dalam sumur," sambung Wahyu.
Wahyu menuturkan, berdasarkan keterangan dokter, korban meninggal lantaran luka pada bagian belakang kepala setelah dilempar batu. Namun begitu, pelaku tak mengetahui pasti apakah korban masih hidup atau tidak ketika diseret menuju ke bibir sumur.
Diberitakan sebelumnya, cek-cok antara korban dan pelaku terjadi lantaran pelaku merasa cemburu ketika mengetahui korban menjalin hubungan dengan pria lain. Pelaku juga mengaku tak menyukai profesi korban dan meminta korban berhenti bekerja sebagai LC, namun hal tersebut tak digubris.