
Destinasi Wisata di Kulon Progo Terus Digenjot Agar Ramah Difabel
Samigaluh,(kulonprogo.sorot.co)--Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata terus berupaya untuk membuat destinasi wisata di Bumi Menoreh lebih ramah bagi para penyandang disabilitas. Komitmen itu diwujudkan salah satunya dengan mengajak para penyandang disabilitas untuk menjajal langsung sejumlah destinasi wisata yang ada di Kulon Progo.
Kepala Dinpar Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan bahwa upaya ini dilakukan jawatannya untuk mengetahui kekurangan yang masih ditemui oleh penyandang disabilitas ketika berwisata di Kulon Progo. Setidaknya 60 penyandang disabilitas diajak untuk berwisata di Kulon Progo dalam acara Fam Trip Difabel pada Rabu (22/06/2022).
''Hari ini ada 60 teman-teman difabel dari berbagai komunitas yang kami ajak untuk kegiatan Fam Trip. Tujuannya adalah kami ingin meminta masukan dan kritik apabila destinasi wisata di Kulon Progo belum ramah bagi penyandang disabilitas,\
" kata Joko Mursito ditemui di kompleks Rajendra Farm, Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh dalam penutupan Fam Trip Difabel pada Rabu (22/06/2022) sore.
Dari sekitar 40-an destinasi wisata di Kulon Progo, imbuh Joko, jawatannya saat ini baru memfokuskan pengembangan wisata ramah difabel pada destinasi yang dikelola oleh pemerintah dan destinasi wisata yang dinilai telah berkembang. Kendati demikian, Dinpar Kulon Progo tetap mendorong pengelola destinasi wisata lainnya agar lebih memperhatikan sarana dan prasarana bagi para penyandang disabilitas. 
Para peserta kegiatan ini dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diajak berwisata di sisi selatan Kulon Progo untuk mengetahui potensi ekonomi kreatif, kelompok kedua diajak berwisata ke sisi utara atau di Perbukitan Menoreh untuk mengeksplor keindahan alam, sedangkan kelompok terakhir diajak untuk lebih mengenal kebudayaan di Kulon Progo.
''Dari kegiatan ini tentu kami akan melakukan evaluasi untuk mengetahui apa saja kekurangan destinasi yang ada di Kulon Progo,\
" kata Joko.
Salah satu peserta berkebutuhan kusus, Sri Mulyati (23) mengaku terkesan mengikuti kegiatan gagasan Dinpar Kulon Progo. Bagi dirinya yang mengalami kesulitan berjalan tentu untuk sekadar berwisata tentu menjadi hal yang sulit.
''Saya justru sangat senang, mengetahui di Kulon Progo ada destinasi wisata bisa memfasilitasi penyandang disabilitas,\
" kata gadis yang kini masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta itu.
Tak dipungkiri oleh Sri, sejumlah destinasi masih terdapat beberapa kekurangan penyediaan sarana dan prasarana. Namun ia yakin setelah kegiatan ini, para pengelola bakal sadar dan memenuhi kebutuhan bagi penyandang disabilitas.
Pendamping difabel, Meira Marianti mengapresiasi dan menyebut bila kegiatan Fam Trip Dinpar Kulon Progo adalah satu-satunya di Indonesia untuk saat ini. Ia berharap kegiatan ini tak hanya selesai dalam sehari, melainkan berkelanjutan dan memberikan dampak nyata.
''Saat ini masih banyak destinasi wisata yang abai dengan penyandang disabilitas. Di Kulon Progo justru sebaliknya, mereka malah ingin tahu apa kekurangan mereka [destinasi wisata] untuk menyambut pelancong berkebutuhan khsusus,\
" kata Meira.
Diambil contoh oleh Meira, pemenuhan bagi penyandang disabilitas yang semestinya ada di destinasi misalnya hand rail dan juga anak tangga yang tidak terlalu curam. Ada pula akses bagi para pengguna kursi roda yang saat ini masih sulit ditemui di destinasi wisata.
Selain itu, Meira juga berharap agar para pengelola destinasi wisata memiliki keterampilan untuk berkomunikasi pada para penyandang disabilitas. Semisal bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu.
''Para pelaku wisata juga harus bisa mengimbangi upaya pemenuhan sarpras bagi penyandang difabel dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa isyarat,\
" katanya.