Upacara Adat  Baritan  Wujud Syukur Atas Hasil Panen Kepada Tuhan
Budaya

Upacara Adat Baritan Wujud Syukur Atas Hasil Panen Kepada Tuhan

Kalibawang (kulonprogo.sorot.co) - Upacara Adat Baritan kembali digelar di Alas Wungu, Mejing, Kalurahan Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Selasa (28/6/2022).

Ketua Rintisan Kalurahan Budaya, Cahyo menyampaikan Baritan berasal dari kata lebar rit-ritan yang artinya sesudah memangkas tanaman padi, sesuai dengan maknanya sesudah memanen tanaman padi. Biasanya dilakukan setahun sekali setelah panen musim kemarau.

Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan sejak zaman nenek moyang setempat. Dilaksanakan sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT yang memberikan hasil panen pertanian sawah, ladang, pekarangan yang melimpah serta hasil ternak yang tercukupi.

Selain itu juga memohon berkah agar hasil panen selanjutnya selalu melimpah dan kondisi ternak juga sehat dan berkembang biak dengan baik serta terhindar dari virus PMK yang sedang mewabah. Sehingga masyarakat dapat makmur dan sejahtera,” katanya..

Keunikan tradisi ini, setiap warga yang datang mengikuti baritan membawa makanan. Makanan khas yang dibawa adalah ketupat, lengkap dengan pelas. Pelas adalah makanan yang digunakan untuk lauk ketupat yang dibuat dari kelapa muda yang dibumbui dibungkus daun pisang dan dikukus. 

Makanan khas lainnya srundeng yang berbahan dasar sama, kelapa yang dimasak dengan cara di sangrai dan rasanya lebih manis. Ikon utama dalam Upacara Adat ini bregodo yang membawa arak-arakan tumpeng ketupat baritan dan ulu wetu serta hasil bumi dan uborampe lainnya. Masing-masing memiliki makna yang berbeda.

Tumpeng mengandung arti tumapaking panguripan tumindak lempeng (manusia harus hidup menuju jalan Allah). Ingkung, enggalo manekung yang mengandung filosofi memanjatkan doa dengan kesungguhan hati. Pisang raja mewujudkan doa yang dikabulkan atau kesejahteraan.

Uborampe yang berisi kinangan, suruh, pinang, gambir, injet mewujudkan semangat gotong-royong yang tinggi,” paparnya.

Tumpeng yang sudah diberikan doa ini diperebutkan oleh warga yang hadir. Diyakini warga yang mendapat bagian dari tumpeng ini akan mendapatkan rejeki dan berkah yang melimpah.

SAT Lembaga Budaya dab Kesenian Bidang Atlat  Kundha Kabuayaan Kabupaten Kulon Progo, Mardiyot mewakiki  dinas menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah melestarikan tradisi baritan hingga masih berjalan sampai skerang. Dengan kegiatan upacara adat juga mewujudkan hubugan yang harmonis antara masyarakat dengan alam sekitar. Sehingga manusia akan memiliki kesadaran, tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga melestarikan alam dan lingkungannya.