
Bangun Aset Wisata Budaya Melalui Komunitas Jemparingan
Sentolo (kulonprogo.sorot.co) - Kalurahan Sukoreno, Sentolo, Kulom Progo sebagai Kalurahan Rintisan Mandiri Budaya terus berupaya membangun asset wisata budaya. Salah di antaranya dengan membangun komunitas jemparingan.
Ketua Rintisan Kalurahan Mandiri Budaya, Kalurahan Sukoreno, Sentolo, Wahyudi menyampaikan terbentuknya komunitas jemparingan didukung oleh potensi SDM dari unsur padukuhan, kalurahan budaya, karang taruna dan pokdarwis.
“ 30 peserta sudah tergabung dalam komunitas ini,” katanya di sela-sela gladi di Lapangan Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo, Sabtu (2/7/2022).
Jemparingan dibangun di Kalurahan Sukoreno sebagai dukungan dalam memperkuat pelestarian budaya local sebagai wujud konservasi dan kesinambungan budaya. Jemparingan Gaya Mataram Yogyakarta ini akan dikembangkan menjadi asset wisata budaya.
Pemerintah Kalurahan Sukoreno telah menyiapkan lahan untuk lapangan akifitas komunitas ini. Selain itu perlengkapan berupa jemparing (anak panah yang terbuat dari bambu dan bulu unggas), gandewa (busur yang terbuat dari bambu dan kayu) dan wong-wongan atau sasaran serta geber sudah dimiliki.
Instruktur Paguyuban Jemparingan Nusantara, Joko Triyanto, menambahkan jemparingan yang dikembangkan di Kalurahan Sukoreno mengutamakan seni budaya warisan leluhur. Melestarikan seni budaya yang dikenalkan mulai dari penggunaan baju adat yang digunakan pada saat gladi, adat keistiadat sopan santun berupa duduk saat memanah, menggunakan bahasa jawa halus.
“ Jemparingan juga memiliki filosofi pembentukan watak sawiji, greget, sengguh ora mingkuh yang berarti konsentrasi, semangat, percaya diri dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Di Kulon progo sendiri sudah ada 15 kelompok jemparingan dan tergabung dalam komunitas Jemparingan Kulon Progo Bersatu (JKB).