Tekan Angka Penyakit Leptospirosis, Pemkab Lakukan Pemberantasan Tikus
Gaya Hidup

Tekan Angka Penyakit Leptospirosis, Pemkab Lakukan Pemberantasan Tikus

Wates, (kulonprogo.sorot.co) - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana akan melakukan pemberantasan tikus secara besar-besaran di Kapanewon Nanggulan dan Girimulyo dalam waktu dekat. Upaya ini dilakukan guna menekan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit leptospirosis.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo, Supomo, menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar gerakan pengendalian tikus (gerdal) yang merupakan salah satu vektor penyebaran leptospirosis.

"Tikus yang kami basmi khusus yang ada di persawahan. Gerdal akan melibatkan kelompok tani, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, Pemerintah kalurahan dan pihak terkait. Saat ini baru perencanaan dan secepatnya dilakukan," Kata Supomo.

Supomo menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi pencegahan leptospirosis yang telah dilakukan di dua kapanewon di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kulonprogo. DPP akan mengajukan permohonan bantuan kepada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY untuk mendapatkan racun tikus yang akan digunakan dalam upaya pemberantasan ini. 

Titik-titik yang menjadi sasaran pemberantasan tikus terdapat di Bulak Sawah Gede di Kapanewon Nanggulan, dan Bulak Wadas di Kapanewon Girimulyo. Selain itu, juga akan dilakukan gerakan pengendalian gabungan antara Nanggulan dan Girimulyo, tepatnya Bulak Tempel dan Pronosutan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kulonprogo, Arief Musthofa, menegaskan bahwa fakta mengenai risiko leptospirosis banyak ditemukan di lahan persawahan. Di Kulonprogo, kasus-kasus tersebut banyak terkonsentrasi di dua kapanewon, yaitu Nanggulan dan Girimulyo.

"Di Girimulyo ada sembilan kasus dan Nanggulan ada enam kasus leptospirosis, dari total 36 kasus yang terjadi di Kulonprogo," kata Arief.

Arief menjelaskan bahwa di Girimulyo, kasus terpusat di Kalurahan Giripurwo, sedangkan di Nanggulan, kasus-kasus terpusat di beberapa titik yang berbatasan dengan Girimulyo, seperti Tanjungharjo dan Wijimulyo. Data dari Dinas Kesehatan yang berkoordinasi dengan DPP dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) DIY.

Untuk mengurangi jumlah tikus di sawah, Arief mengatakan bahwa pihaknya pernah melakukan klorinasi air di sawah. Namun, karena air di sawah mengalir, klorinasi tersebut menjadi sia-sia karena zat klorin terbawa oleh arus air.

"Karena itulah kami mencoba untuk menggunakan cara lain untuk menekan jumlah tikus di sawah. Ada juga usulan untuk menggunakan burung hantu dan ular sawah," tandasnya.