Kendala Kepemilikan Jamban Sehat Tetap Menjadi Tantangan di Kulon Progo
Gaya Hidup

Kendala Kepemilikan Jamban Sehat Tetap Menjadi Tantangan di Kulon Progo

Kulon Progo, (kulonprogo.sorot.co)--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo mengumumkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup sehat di Bumi Binangun semakin meningkat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan masih menjadi kendala utama, terutama terkait kepemilikan jamban sehat.

Slamet Riyanto, Sub Koordinator Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, menyatakan bahwa masyarakat di Bumi Binangun telah menunjukkan kesadaran dan kesiapan untuk mengadopsi perilaku hidup sehat, salah satunya dengan memastikan ketersediaan fasilitas jamban sehat.

"Sangat jarang yang tidak mau. Hanya saja, ada kendala untuk menerapkan perilaku itu, yakni kemiskinan. Sebagai contoh, warga ingin makan makanan dengan gizi yang seimbang, tetapi tidak ada uang, sehingga mereka terpaksa memakan yang ada. Terkait dengan jamban, masyarakat juga mau untuk menggunakan dan membangun Jamban sehat," jelas Slamet.

Slamet juga menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam perilaku hidup sehat antara masyarakat di wilayah utara (perbukitan) dan selatan (perkotaan). Perbedaan yang ada hanya terkait kualitas air sumur. Menurutnya, kualitas air sumur di wilayah selatan cenderung lebih buruk dibandingkan dengan wilayah utara. 

Dalam pandangannya, indikator kualitas air di Kulon Progo ditentukan oleh keberadaan E-coli dalam usus makhluk hidup. Adanya sumur yang berdekatan dengan kandang atau septik tank menyebabkan terjadinya pencemaran air sumur.

Selain itu, Slamet juga menjelaskan bahwa wilayah utara, yang sebagian besar berupa perbukitan, memiliki kedalaman air tanah yang lebih besar. Dengan adanya jamban yang dibangun, bakteri akan terhalang oleh lapisan tanah. Hal ini sangat berbeda dengan wilayah perkotaan yang memiliki permukaan tanah rendah dan padat penduduk.

"Kualitas air tanah di wilayah utara masih bagus," tandasnya.