
Mendapat Penolakan Pedagang, Rencana Dropping Telur Ayam ke 6 Pasar Tradisional Dibatalkan
Wates, (kulonprogo.sorot.co)--Rencana dropping telur ayam yang direncanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Kulon Progo harus dibatalkan usai mendapat penolakan dari para pedagang.
"Memang ada penawaran dari Disperindag DIY (dropping telur). Namun, setelah dikomunikasikan dengan para pedagang di pasar pantau, mereka tidak bisa menerima (dropping telur). Pertimbangannya, sudah punya pemasok reguler dan harganya sama dengan yang ditawarkan Disperindag DIY," ungkap Sudarma, Kepala Disperindag Kulon Progo, pada Minggu (28/05).
Ia juga mengungkapkan bahwa harga telur ayam yang ditetapkan saat rencana dropping telur sebesar Rp 28.500 per kilogram (kg). 
"Bahkan, ada (pedagang) yang bilang harga dari pemasoknya malah lebih rendah," tambahnya.
Langkah ini diupayakan untuk menstabilkan harga telur ayam yang telah mencapai angka Rp 32.000 per kilogram (kg) di Kabupaten Kulon Progo. Namun, karena adanya penolakan dari para pedagang di pasar, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.
"Karena pedagang telur di pasar pantau menolaknya ya tidak jadi (dropping telur)," katanya.
Meski demikian, Disperindag Kulon Progo menjamin ketersediaan pasokan telur ayam di daerah ini. Kulon Progo dikenal sebagai salah satu produsen telur ayam negeri, sehingga pasokan tetap terjaga.
Menanggapi kenaikan harga telur ayam, Sudarna menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap komoditas ini.
"Soal harga naik karena faktor psikologis, misalnya banyaknya permintaan utamanya hajatan," tandasnya.