Perayaan Hari Pariwisata Dunia di Pantai Glagah Kulon Progo: Kombinasi Jogja Tourism Day dan Potensi Desa Wisata
Info Ringan

Perayaan Hari Pariwisata Dunia di Pantai Glagah Kulon Progo: Kombinasi Jogja Tourism Day dan Potensi Desa Wisata

Glagah, (kulonprogo.sorot.co)--Perayaan Hari Pariwisata ''Hari Pariwisata Dunia\" yang diperingati setiap tanggal 27 September, di Daerah Istimewa Yogyakarta, juga dikenal sebagai \"Hari Pariwisata Dunia\", mencapai puncaknya di Laguna Tengah, Pantai Glagah, Kulon Progo. Acara puncak Jogja Tourism Day diawali dengan parade yang melibatkan 24 kontingen dari desa wisata di Kulon Progo pada Rabu, 27 September 2023.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, S.Sn., MA, menjelaskan bahwa Jogja Tourism Day tahun ini memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena acara tersebut diadakan bersamaan dengan kegiatan Potensi Desa Wisata.

Kebetulaan hari ini juga bersamaan dengan puncak Gelaran Potensi Desa Wisata Menebar Pesona, Kompetisi yang dilaksanakan dengan mengemas paket wisata di desa-desa wisata seluruh Kulon Progo yang jumlahnya ada 24 dan sudah dinilai oleh dewan juri yang diketuai oleh GKR Bendara, selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, sekaligus ada penganugerahan dan juga dilaksanakan asah terampil pariwisata”, jelas Joko.

Kegiatan Potensi Desa Wisata Menebar Pesona merupakan ajang kompetisi yang memacu kemampuan desa wisata dalam berbagai aspek, di mana setiap desa wisata bersaing dalam pengetahuan seputar pariwisata. Tujuan utamanya adalah untuk mensosialisasikan dan memperkenalkan program-program pariwisata dari tingkat pusat hingga daerah kepada masyarakat dengan cara yang efektif. 

Asah terampil adalah salah satu media kami untuk mensosialisasikan program-program Pemerintah terutama pada sektor Pariwisata, dengan cara seperti ini tentu masyarakat akan lebih cepat memahami karena mereka pasti belajar. Dan kami memang sengaja pesertanya minimal usianya 56 tahun, agar dimasyarakat tumbuh kembang pemahaman pengetahuan tentang Saptapesona, Pokdarwis, Desa Wisata, Green Investment hingga inklusif tourism yang akan kita kembangkan”, kata Joko.

Kompetisi Potensi Desa Wisata Menebar Pesona dinilai oleh empat juri berpengalaman, yaitu GKR Bendara, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, SE, Dr. Ani Wijayanti, MM, Drs. Otto Lampito, M.Pd., dan Martha Sasongko, M.Si. Potensi Desa Wisata terlihat mengalami perubahan positif dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tahun ini ada banyak yang memberikan paket-paket wisata yang baru, ada juga dua desa wisata baru. Dan tahun ini kolaborasinya sangat luar biasa karena menjadi salah satu indicator penilaiannya adalah bagaimana Kawasan itu terbentuk. Jadi desa wisata tidak bisa sendirian, harus saling menggandeng demi Kulon progo itu sendiri”, ungkap GKR Bendara.

Pj Bupati Kabupaten Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST, MT, dalam Segalanya, menjelaskan bahwa pemenang Lomba Gelar Pesona Desa Wisata adalah desa yang mampu mempertahankan, mengembangkan, bahkan berkolaborasi untuk meningkatkan segala upaya, baik sumber daya manusia maupun potensi desa wisatanya.

Penilaian ini bukan menjadi kompetisi untuk bersaing, tapi bagaimana penilaian ini menjadi bagian meningkatkan kualitas dari pengembangan destinasi khususnya Desa Wisata. Menang kalah tidak berarti Ketika kemudian yang telah dikembangkan itu tidak dilanjutkan dan tidak berdampak pada ekonomi masyarakat”, jelas Ni Made.

Ni Made juga berharap agar Kulon Progo dikenal bukan hanya karena adanya Bandara Internasional, tetapi juga memiliki identitas dan keunggulan dalam bidang pariwisata, pangan, dan keindahan alamnya.

Tinggal bagaimana kita berkolaborasi untuk kemudian mengembangkan ini sebagai satu potensi peningkatan ekonomi masyarakat. Dukungan semua pihak sangat berarti, termasuk pendampingan, pembinaan kemudian membranding ini sebagai bagian Kulon Progo yang tidak hanya dikenal Bandara Internasionalnya tapi Kulon Progo dikenal sebagai semuanya, baik wisatanya maupun produksi pangannya, dan keindahan alamnya, harap Ni Made.