
Menoreh Tourism Festival 2023: Merayakan Kearifan Budaya Indonesia di Kulon Progo
Kulonprogo, (kulonprogo.sorot.co)--Dinas Pariwisata Kulon Progo kembali menggelar Menoreh Tourism Festival, yang berlokasi di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo pada Minggu (29/10). Festival Menoreh Tourism ini merupakan penyelenggaraan keduanya sejak pertama kali digelar pada tahun 2022 lalu.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito, SSn, MA, menjelaskan bahwa Menoreh Tourism Festival adalah acara yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata melalui parade seni dan atraksi budaya. Festival ini diselenggarakan untuk kedua kalinya sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kulon Progo yang ke-72.
Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya dari 12 kontingen yang mewakili berbagai Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, seperti Bangka Belitung, Lampung Selatan, Madura, Trenggalek, Ponorogo, Cirebon, Wonogiri, Kebumen, Magelang, Pekalongan, Banyumas, Sumba Barat, Maluku, Fak-Fak, Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta.
Hari ini menjadi hari yang istimewa bagi Kabupaten Kulon Progo karena dihadiri oleh karya-karya terbaik di 12 Kabupaten/Kota” ujar Joko.
Penjabat Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST.,MT, secara resmi membuka acara festival dengan pemukulan bedug, menandai dimulainya festival ini. 
Para peserta festival berjalan dari Taman Budaya Kulon Progo dan berakhir di depan Kantor Bupati Kulon Progo, melewati berbagai titik yang telah ditentukan untuk menghibur masyarakat dan tampil di depan Penjabat Bupati Kulon Progo serta sejumlah tamu undangan.
"Beberapa kegiatan sudah terangkai atas kerja sama dengan panitia hari jadi juga atas arahan dan bimbingan dewan kebudayaan kulon progo karena pariwisata kita berbasis budaya dan berkelanjutan sehingga kami selalu bersinergi," ucap Joko.
Kepala Dinas Pariwisata, Joko Mursito, SSn, MA, menjelaskan bahwa acara ini merupakan hasil dari kerja sama berbagai pihak yang memang berkompeten sebagai pengamat dan juri pada festival ini.
Kegiatan yang mampu terselenggara dengan sukses berkat anggaran Dana Keistimewaan Yogyakarta ini nantinya akan diambil 6 terbaik dengan mendapatkan hadiah penghargaan dan apresiasi,” jelas Joko.
Di sisi lain, Penjabat Bupati, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST.,MT, menekankan bahwa seni tidak dapat dinilai hanya melalui kompetisi semata.
"Oh, sana lebih bagus, yang ini yang mungkin tidak juara tetapi ada hal-hal dari sisi yang memang ini perlu digali terus" tutur Ni Made.
Ia menggarisbawahi pentingnya mengambil hikmah positif dari berbagai kegiatan yang mungkin memiliki unsur kompetisi.
Dalam pemaknaannya adalah bagaimana kemudian kita bisa terus memajukan seni budaya di Indonesia. Karena kita bicara sekarang ini lingkupnya tidak hanya daerah Kulon Progo semata tetapi sudah lingkup secara nasional” jelas Ni Made
Ni Made berharap bahwa melalui festival ini, tercipta silaturahmi yang memungkinkan berbagi pengalaman dan memperlihatkan kekayaan seni budaya tidak hanya di Kabupaten Kulon Progo atau Pulau Jawa, melainkan juga di seluruh Indonesia yang kita cintai.